5 Perangkat VR Murah Terbaik untuk Pemula 2025: Pengalaman Virtual Tak Harus Mahal
5 Perangkat VR Murah Terbaik untuk Pemula 2025: Pengalaman Virtual Tak Harus Mahal
WIKIMAGINEERS | 5 Perangkat VR Murah Terbaik untuk Pemula 2025: Pengalaman Virtual Tak Harus Mahal - Tahun 2025 menjadi momen penting bagi perkembangan teknologi Virtual Reality (VR). Jika sebelumnya perangkat VR identik dengan harga tinggi dan spesifikasi komputer yang kompleks, kini tren mulai bergeser ke arah yang lebih terjangkau dan ramah pengguna. Para pemula yang penasaran ingin menjajal pengalaman dunia virtual kini tak perlu khawatir merogoh kocek terlalu dalam. Teknologi semakin inklusif, dan produsen berlomba-lomba menghadirkan headset VR murah dengan kualitas mumpuni.
VR kini bukan lagi sekadar untuk para gamer profesional atau teknisi berpengalaman. Mulai dari pelajar, karyawan, hingga orang tua yang ingin menjelajah dunia virtual sudah bisa menikmati pengalaman VR dengan headset yang sederhana dan ringan. Yang menarik, banyak dari perangkat tersebut tidak memerlukan PC gaming atau konsol tambahan. Cukup perangkat mandiri (standalone) yang praktis digunakan kapan saja.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan mendalam lima perangkat VR murah terbaik untuk pemula di tahun 2025. Daftar ini mencakup perangkat yang menawarkan keseimbangan antara harga, kenyamanan, fitur, serta kemudahan pemakaian. Cocok untuk kamu yang ingin mulai terjun ke dunia VR tanpa menguras tabungan.
Kita akan menilai dari segi spesifikasi, kelebihan, kekurangan, serta untuk siapa perangkat tersebut paling cocok. Dengan begitu, kamu bisa menentukan mana headset VR yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaranmu. Apakah untuk main game, belajar, atau eksplorasi hiburan imersif, pilihan terbaik ada di sini.
Siap menjelajah dunia virtual dengan bujet terjangkau? Yuk, simak rekomendasi kami selengkapnya!
1. Meta Quest 2 Masih Jadi Favorit di 2025
Meski dirilis beberapa tahun lalu, Meta Quest 2 tetap menjadi pilihan utama bagi pemula yang mencari VR murah tapi berkualitas. Di tahun 2025, perangkat ini masih dijual dengan harga yang sangat bersaing, terutama karena sudah banyak versi bekas atau refurbished yang masih sangat layak digunakan.
Quest 2 adalah headset standalone, artinya kamu tidak perlu komputer atau kabel-kabel rumit untuk menggunakannya. Cukup nyalakan, sambungkan Wi-Fi, dan kamu bisa langsung masuk ke dunia virtual. Dengan resolusi layar 1832 x 1920 per mata dan refresh rate hingga 90Hz, pengalaman visualnya masih sangat memuaskan.
Headset ini cocok untuk game, nonton film VR, hingga aplikasi produktivitas. Akses ke Meta Store juga memberikan berbagai konten menarik. Kekurangannya hanya pada bobot yang sedikit berat di bagian depan dan strap bawaan yang kurang nyaman untuk penggunaan lama. Tapi, dengan harga di bawah Rp5 juta, Quest 2 tetap sulit dikalahkan.
2. Pico 4 Alternatif Stylish & Ringan dari Tiongkok
Pico 4 adalah saingan terdekat Quest 2 dari sisi fitur dan harga. Buatan perusahaan asal Tiongkok, ByteDance (induk TikTok), Pico 4 menawarkan desain yang ringan, lensa pancake canggih, dan resolusi tinggi. Ini menjadikannya headset VR murah dengan kualitas visual terbaik di kelasnya.
Pico 4 sangat nyaman digunakan untuk sesi panjang karena bobotnya yang seimbang, dengan baterai diposisikan di bagian belakang strap. Resolusi layarnya mencapai 2160 x 2160 per mata, menjadikannya ideal untuk aktivitas yang membutuhkan kejernihan visual tinggi seperti membaca teks atau menonton video dokumenter VR.
Antarmuka Pico juga bersih dan mudah dinavigasi. Sayangnya, pilihan game dan aplikasinya tidak sebanyak Meta Store, namun kamu tetap bisa mengakses konten melalui SteamVR dengan kabel atau Wi-Fi. Harganya sekitar Rp5-6 juta dan merupakan pilihan menarik bagi mereka yang ingin tampil beda dari pengguna Meta Quest.
3. DPVR E4 Pilihan Murah untuk Pengguna PC VR
Bagi kamu yang memiliki PC gaming dan ingin menjajal VR tanpa harus membeli headset mahal seperti Valve Index, DPVR E4 bisa jadi pilihan. Headset ini berasal dari brand yang mulai naik daun di Asia dan menawarkan VR kabel dengan resolusi tinggi dan harga ekonomis.
Dengan resolusi 3664 x 1920 dan refresh rate 120Hz, pengalaman visual DPVR E4 sangat halus dan tajam. Ini membuatnya cocok untuk bermain game action cepat atau simulasi balap. Karena tidak standalone, perangkat ini memang memerlukan koneksi ke PC, namun proses instalasinya cukup sederhana.
Kelebihan lain adalah harga yang sangat kompetitif, yakni sekitar Rp4 jutaan. Namun, kamu perlu memperhatikan kompatibilitas PC dan mempersiapkan ruang bermain yang memadai karena tracking masih berbasis kamera eksternal.
4. BoboVR Z6 VR Mobile Berkualitas dengan Harga Terjangkau
Bagi kamu yang benar-benar pemula dan belum siap berinvestasi besar, BoboVR Z6 adalah pilihan entry-level yang sangat ramah di kantong. Ini adalah perangkat VR berbasis smartphone, di mana kamu cukup memasukkan ponsel ke dalam headset untuk menikmati konten 360 derajat atau aplikasi VR ringan.
Keunggulan utama Z6 adalah kenyamanan dan desainnya yang modern. Dibandingkan headset cardboard atau plastik generik, BoboVR Z6 memiliki headstrap empuk, kontrol bluetooth, dan lensa yang dapat disesuaikan. Harganya juga hanya sekitar Rp500 ribu hingga Rp700 ribu saja.
Meski tidak sekuat headset standalone atau PC VR, perangkat ini tetap cocok untuk menonton video 360, eksplorasi edukasi, dan pengenalan awal terhadap VR. Jika kamu ingin mencoba VR tanpa risiko besar, ini adalah langkah awal terbaik.
5. Lenovo Mirage Solo (Bekas) Kualitas Premium dengan Harga Mid-Range
Lenovo Mirage Solo awalnya diluncurkan sebagai headset VR standalone berbasis Google Daydream. Meski Daydream kini dihentikan, banyak unit Mirage Solo tersedia di pasar bekas dengan harga antara Rp1-2 juta, menjadikannya opsi menarik untuk eksplorasi VR dasar.
Perangkat ini punya kelebihan di desain ergonomis dan sistem pelacakan 6DoF, artinya kamu bisa bergerak dalam ruang secara natural. Untuk menonton film VR, eksplorasi museum, dan konten edukatif, Mirage Solo masih sangat layak digunakan, terutama dengan layar LCD 2560 x 1440 dan field of view 110 derajat.
Sisi minusnya adalah ekosistem aplikasinya yang terbatas karena Google menghentikan dukungan Daydream. Namun, untuk harga dan kualitas build yang solid, ini adalah pilihan menarik bagi pemburu perangkat murah berkualitas.