5 Proyek Crypto Indonesia yang Wajib Kamu Lirik: Masa Depan Blockchain Nusantara
5 Proyek Crypto Indonesia yang Wajib Kamu Lirik: Masa Depan Blockchain Nusantara
WIKIMAGINEERS | 5 Proyek Crypto Indonesia yang Wajib Kamu Lirik: Masa Depan Blockchain Nusantara - Perkembangan teknologi blockchain dan aset kripto bukan lagi tren global semata. Indonesia pun kini menunjukkan taringnya lewat sejumlah proyek crypto lokal yang mulai dikenal di kancah internasional. Mulai dari token digital, platform DeFi, hingga ekosistem NFT semua ini lahir dari tangan anak bangsa. Menariknya, proyek-proyek ini tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tapi juga menawarkan solusi nyata untuk masyarakat Indonesia.
Di tengah naik-turunnya harga Bitcoin dan Ethereum, banyak investor mulai mencari alternatif dengan potensi pertumbuhan besar. Di sinilah proyek crypto Indonesia menjadi sorotan. Meski masih tergolong baru dibanding proyek luar seperti Solana atau Polkadot, kualitas pengembangan, komunitas, dan visi jangka panjang dari proyek-proyek lokal ini patut diperhitungkan.
Namun, di dunia crypto yang penuh risiko, memilih proyek yang tepat adalah kunci utama. Tidak semua token lokal punya pondasi kuat. Oleh karena itu, penting untuk memahami proyek mana yang layak dilirik, bukan hanya karena hype, tetapi karena fundamental yang solid.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 proyek crypto asal Indonesia yang memiliki potensi besar. Masing-masing memiliki keunikan, visi, dan solusi berbeda. Cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi sekaligus mendukung inovasi anak bangsa.
Siap menyelam ke dunia blockchain Nusantara? Yuk, kita mulai dari yang pertama!
1. Tokocrypto (TKO): Pelopor Exchange Lokal dan Ekosistem Crypto
Tokocrypto adalah salah satu proyek crypto Indonesia yang paling terkenal. Didirikan pada tahun 2017 dan didukung oleh Binance—exchange crypto terbesar di dunia—Tokocrypto berhasil memposisikan diri sebagai pelopor dalam layanan jual-beli aset digital di Indonesia. Token asli mereka, TKO (Tokocrypto Token), dirilis pada tahun 2021 melalui Binance Launchpad dan langsung menarik perhatian global.
TKO memiliki beberapa fungsi utama dalam ekosistem Tokocrypto. Selain sebagai alat pembayaran biaya transaksi, TKO juga digunakan dalam program staking, cashback, dan bahkan pengembangan NFT di platform TokoMall. Dengan basis pengguna yang besar dan regulasi yang sesuai di bawah pengawasan Bappebti, Tokocrypto memiliki pondasi hukum dan pasar yang kuat.
Ke depan, Tokocrypto berencana membangun ekosistem “Crypto Hub” di Bali, yang akan menjadi pusat edukasi, inovasi, dan komunitas blockchain. Ini membuktikan bahwa Tokocrypto bukan sekadar exchange biasa, tetapi juga agen transformasi digital di Indonesia.
2. Vexanium (VEX): Blockchain Publik Asli Indonesia
Vexanium adalah proyek blockchain publik yang dikembangkan sepenuhnya oleh tim asal Indonesia. Dirilis pada tahun 2019, Vexanium bertujuan menjadi infrastruktur blockchain yang dapat digunakan oleh berbagai sektor, termasuk pemerintahan, pendidikan, logistik, dan retail. Token utamanya, VEX, berfungsi sebagai bahan bakar untuk berbagai aktivitas di dalam jaringan seperti transaksi, smart contract, dan staking.
Yang membedakan Vexanium dari proyek lain adalah fokusnya pada adopsi nyata di lapangan. Mereka mengembangkan teknologi blockchain EOSIO yang lebih efisien dan bebas biaya transaksi. Beberapa universitas di Indonesia bahkan mulai menggunakan Vexanium untuk sertifikasi digital dan pelatihan blockchain bagi mahasiswa.
Selain itu, Vexanium juga aktif membangun komunitas melalui hackathon, webinar, dan kemitraan strategis. Dengan roadmap yang jelas dan pendekatan edukatif, Vexanium menunjukkan bahwa blockchain lokal bisa bersaing dan memberikan dampak langsung ke masyarakat.
3. IDRT (Rupiah Token): Stablecoin untuk Transaksi Kripto Lebih Stabil
Rupiah Token (IDRT) adalah stablecoin yang dipatok 1:1 dengan nilai Rupiah Indonesia. Tujuannya adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi kripto tanpa perlu bergantung pada mata uang asing. Dengan IDRT, pengguna bisa menyimpan nilai dalam bentuk digital tanpa khawatir fluktuasi harga seperti Bitcoin atau Ethereum.
IDRT dikembangkan oleh PT Rupiah Token Indonesia dan tersedia di berbagai blockchain seperti Ethereum (ERC-20), Binance Smart Chain (BEP-20), dan Polygon. Selain itu, IDRT juga bisa digunakan di berbagai platform DeFi global dan exchange besar seperti Binance, Uniswap, dan Curve.
Kehadiran IDRT sangat penting untuk mendukung adopsi massal crypto di Indonesia. Ia menjembatani antara sistem keuangan tradisional dan ekosistem blockchain. Dengan transparansi penuh dan audit reguler, IDRT menjadi stablecoin lokal yang terpercaya dan relevan dengan kebutuhan pasar domestik.
4. Reku (Dulu Rekeningku): Platform Exchange & Edukasi Crypto Terpercaya
Reku adalah platform jual-beli aset crypto yang sebelumnya dikenal dengan nama Rekeningku. Meski belum memiliki token native sendiri, Reku sangat layak masuk daftar ini karena komitmennya dalam mengedukasi dan memfasilitasi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi crypto secara aman dan legal.
Reku menawarkan layanan dengan antarmuka yang mudah digunakan, keamanan yang tinggi, dan dukungan pelanggan yang responsif. Platform ini telah terdaftar resmi di Bappebti dan menawarkan berbagai aset crypto populer seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, hingga token lokal seperti TKO dan VEX.
Yang menarik dari Reku adalah fokusnya pada literasi keuangan digital. Mereka rutin mengadakan kelas online, artikel edukasi, dan video tutorial untuk membantu pengguna memahami dunia blockchain. Jadi, meskipun belum punya token sendiri, Reku adalah bagian penting dari ekosistem crypto Indonesia.
5. Paras: Marketplace NFT Bernuansa Lokal
Paras adalah platform NFT (Non-Fungible Token) yang dibangun di atas blockchain NEAR Protocol. Meskipun platform ini terbuka untuk seniman dari seluruh dunia, banyak konten dan kreator awalnya berasal dari Indonesia, menjadikan Paras sebagai representasi unik dari budaya dan kreativitas lokal di dunia digital.
Paras fokus pada karya seni digital seperti ilustrasi, komik, dan koleksi NFT dengan desain yang khas. Mereka juga menyediakan ruang bagi seniman untuk membangun komunitas dan menjual karyanya langsung kepada kolektor global tanpa perantara. Marketplace ini mendukung pembayaran dalam berbagai kripto termasuk $NEAR dan USDT.
Dengan pertumbuhan ekosistem NFT dan dukungan dari komunitas NEAR global, Paras berpotensi menjadi “OpenSea-nya” Asia Tenggara. Kehadirannya memberikan peluang besar bagi seniman Indonesia untuk mengekspresikan diri dan mendapatkan penghasilan lewat teknologi blockchain.