5 Startup VR Indonesia yang Patut Kamu Kenal: Peta Teknologi Realitas Virtual Tanah Air
5 Startup VR Indonesia yang Patut Kamu Kenal: Peta Teknologi Realitas Virtual Tanah Air
WIKIMAGINEERS | 5 Startup VR Indonesia yang Patut Kamu Kenal: Peta Teknologi Realitas Virtual Tanah Air - Teknologi Virtual Reality (VR) kini mulai merajalela di berbagai belahan dunia dan Indonesia tidak ketinggalan. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah startup lokal telah bermunculan untuk menciptakan solusi VR yang inovatif, mulai dari edukasi dan pelatihan profesional hingga hiburan interaktif. Bagi kamu penggiat teknologi, investor, atau hanya sekadar penasaran, mengenal startup VR Indonesia adalah langkah awal yang menarik dalam memahami perkembangan teknologi di tanah air.
Artikel ini akan mengulas 5 startup VR Indonesia yang memiliki visi dan solusi luar biasa, terbukti lewat pendanaan, kerjasama strategis, dan ragam proyek nyata. Mulai dari Shinta VR di Jakarta yang bergerak dalam edtech dan metaverse, MonsterAR yang fokus AR/VR untuk brand dan event, hingga Arutala di Yogyakarta yang menyasar sektor kesehatan dan industri berat.
Setiap startup akan dibahas dari sisi fokus produk, keberhasilan nyata, dan prospeknya di masa depan. Kalau kamu ingin tahu siapa saja pemain VR yang sedang berkibar, apa kompetensi mereka, serta arah inovasi mereka, artikel ini pas untuk dijadikan bacaan.
Kita akan mulai dengan Shinta VR—startup pelopor VR pendidikan di Indonesia yang telah menerima pendanaan pra-seri A dan menjadi salah satu pionir metaverse lokal.
Yuk lanjut ke startup pertama!
1. Shinta VR – Edtech dan Metaverse dari Jakarta
Shinta VR adalah salah satu pelopor pengembangan VR di Indonesia. Startup ini didirikan di Jakarta dan mendapatkan pendanaan pra-seri A dari investor seperti TigaLapan Investama dan Investa Syailendra Nuswantara :contentReference[oaicite:1]{index=1}. :contentReference[oaicite:2]{index=2}
Salah satu inovasi utama Shinta VR adalah platform Millealab, yang telah digunakan sebagai alat pelatihan VR di 34 provinsi dan melatih lebih dari 5.200 guru serta menyiapkan 120 ambassador VR :contentReference[oaicite:3]{index=3}. :contentReference[oaicite:4]{index=4}
Apa lagi yang menarik? Shinta VR juga mengembangkan SpaceCollab, platform kolaborasi lintas perangkat (VR, PC, smartphone), yang dipakai oleh universitas dan perusahaan. Ada pula IP VTuber dan agensi virtual bernama Maha5—menandai langkah mereka ke dunia hiburan digital dan influencer virtual :contentReference[oaicite:5]{index=5}.
2. MonsterAR – Solusi Event & Marketing Berbasis AR/VR
MonsterAR telah hadir sejak 2011, awalnya sebagai startup AR yang kemudian mengembangkan layanan VR dan Mixed Reality :contentReference[oaicite:6]{index=6}. :contentReference[oaicite:7]{index=7}
MonsterAR mengerjakan berbagai proyek terkemuka seperti instalasi VR untuk Akademi TNI (Virtual Weapon Assembly), AR game untuk brand seperti OPPO dan Nestlé, hingga photobooth AR di PUPR :contentReference[oaicite:8]{index=8}. :contentReference[oaicite:9]{index=9}
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, MonsterAR punya reputasi kuat dalam menyajikan solusi VR yang bukan sekadar “cool tech”, namun juga unggul dari sisi user experience dan efek kampanye.
3. Arutala – VR untuk Pelatihan Sektor Kesehatan dan Industri Berat
Berdiri di Yogyakarta, Arutala fokus mengembangkan VR dan AR untuk skrip pelatihan profesional—terutama sektor kesehatan dan peralatan berat :contentReference[oaicite:10]{index=10}. :contentReference[oaicite:11]{index=11}
Salah satu proyeknya adalah simulasi pelatihan tenaga kesehatan selama pandemi—siswa dapat mempraktikkan prosedur merawat pasien virtual di lingkungan medis terkontrol :contentReference[oaicite:12]{index=12}. :contentReference[oaicite:13]{index=13}
Arutala juga menyasar sektor industri berat seperti pertambangan dan konstruksi, menciptakan skenario pelatihan praktis tanpa perlu fasilitas lapangan fisik. Ini mempercepat siklus pelatihan dan menjaga standar keselamatan tinggi.
4. Molca – Digital Twin & VR Industri
Molca, atau Molca Teknologi, adalah startup VR/AR berbasis infrastruktur yang menekankan pada digital twin dan IoT untuk industri :contentReference[oaicite:14]{index=14}. :contentReference[oaicite:15]{index=15}
Salah satu proyek menonjol Molca adalah digital twin untuk PT Amerta Indah Otsuka—membuat replika pabrik virtual guna memantau dan memprediksi kondisi produksi secara real-time :contentReference[oaicite:16]{index=16}. :contentReference[oaicite:17]{index=17}
Fokus Molca pada solusi enterprise, bukan sekadar game atau hiburan, menjadikannya mitra strategis bagi perusahaan manufaktur, energi, atau logistik yang ingin meningkatkan efisiensi operasional melalui teknologi digital.
5. Octagon Studio – Perangkat VR Lokal dari Popcon
Octagon Studio sempat mencuri perhatian sekitar satu dekade lalu sebagai startup yang berhasil memproduksi headset VR lokal :contentReference[oaicite:18]{index=18}. :contentReference[oaicite:19]{index=19}
Meski tidak sepopuler Oculus atau HTC Vive, usaha Octagon menunjukkan bahwa di Indonesia ada kemampuan mendesain hardware VR. Ini menjadi salah satu langkah awal dalam membangun ekosistem VR lokal, terutama dari sisi perangkat keras.
Kendati informasinya terbatas, jejak Octagon memberikan sinyal bahwa inovasi VR di Indonesia bukan hanya di software atau konten, tapi juga dalam pengembangan hardware — sesuatu yang bisa memicu lahirnya produk lokal VR masa depan.